Jumat, 26 Oktober 2012

ART

SENI, SENI DAN SENI


kita mungkin mengenal apa itu seni dan tidak kebanyakan orang juga tidak mengetahui dan mengenal seni dengan intim. enggak perlu dengan cara provokasi dan cara anarkis seperti sama hal lainnya, seni sudah pasti tercampur didalam darah semua orang. kita ga usah mikir yang terlalu defensif tapi dalam hal sehari-hari pun kita mengerjakan sesuatu yang pasti berkaitan dengan seni, contohnya sederhana saat kita memasak dan ingin menyajikan masakan kita diatas meja untuk orang yang dicinta sudah pasti kita berusaha untuk menyajikan yang terbaik dengan cara menata piring dan masakan dengan sempuran itu pun termaksud seni.

saya sangat suka melakukan kegiatan yang orientasinya di bidang yang satu itu and for your information (penting!) saya sangat suka makan dan seneng mencari makanan-makanan baru yang belum pernah saya makan (tidak dianjurkan untuk material lainnya) itu juga menjadi salah satu seni yang namanya seni kuiliner. thanks to pak bondan atas kulinernya :D

nah saya dengan sangat senang hati dan ikhlas mau memperkenalkan kepada teman-teman macam-macam seni yang ada di dunia ini yang masih banyak banget belum terjamah bahkan di kota metropolitan seperti jakarta ini. wew! dan juga salah satu kesenian yang sampai sekarang menjadi kiblat dalam karya-karya saya.

1. ABSTRACT EXPRESSIONISM
pertengahan tahun 1940 sampai 1950




abstract expressionism atau "AbEx"(a.k.a Action Painting atau color Field painting; a.k.a The New York School) adalah pergerakan seni pada perang dunia ke II amerika. ini adalah gerakan khusus amerika pertama untuk mencapai pengaruh diseluruh dunia dan menempatkan kota New york jadi pusat seni barat yang sebelumnya dipegang sama paris (jaman itu).
memang abstract expressionism diterapin di amerika tahun 1946 oleh kritikus seni Robert Coates tapi sebenarnya tahun 1919 dijerman pun abstract expressionism udah digunakan di majalah Der Sturm bertajuk expressionism Jerman. karakteristik dari seni ini adalah kekacauan dan aplikasi cat yang sangat energik dan untuk para penikmat kontemporer
seni ini juga sarat dengan antagonisme muda dan hampir tidak layak disebut seni (opini dari para kritikus tentang impresionisme juga).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar